Tema: Kita Peduli
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, aliansi Nasional Bhineka tunggal Ika (ANBTI) mengundang orang muda yang muda Indonesia berpartisipasi dalam lomba esai bertema "Kita Peduli".
Latar Belakang
Orang Muda adalah generasi pemilik dan penentu masa depan. Sebab itu, orang muda perlu belajar terus mempersiapkan diri menjadi generasi yang siap membangun kehidupan berbangsa. Tapi, orang muda kini dihadapkan pada situasi yang jauh lebih kompleks: krisis multi-aspek.
Tak jarang, ketika menghadapi kompleksitas tersebut, orang muda cenderung mencari cara untuk bisa keluar dari kerumitan hidup dan beban yang terasa menyiksa di sekolah. Persoalan, seperti narkoba, tawuran, sikap cuek, dan lain sebagainya merupakan persoalan yang tak kunjung selesai dan tampak semakin akut keadaannya.
Meski demikian, sejarah Indonesia menunjukkan dari awal pergerakan nasional, kemerdekaan, dan reformasi, orang mudalah aktor utamanya. Pertanyaannya, bagaimana orang muda kini melihat ke-Indonesiaan?
Tujuan
Orang muda diajak untuk melihat, merasakan, dan memahami permasalahan konkret bangsa ini dengan berbagai penyakit sosialnya, seperti korupsi, kekerasan, ketidakadilan gender, dan perusakan lingkungan hidup.
Menjadi sarana untuk memahami dan berbagai gagasanbagaimana ke-Indonesiaan dari perspektif orang muda saat ini.
Menjadi ruang berbagai gagasan membangun Indonesia dari sisi orang muda saat ini keluar dari kompleksitas persoalan bangsa.
Menjadi dokumentasi suara-suara orang muda yang (mungkin) tidak peranh didengar.
Target
Terkumpul 500 naskah dari tingkat SMA dan Mahasiswa. Selanjutnya akan dipilih 30 naskah terbaik yang akan diterbitkan dalam sebuah buku.
Tema
Indonesia negara Maritim. Sebagai negara kepulauan, Indonesia disatukan oleh laut. Namun, selama ini, paradigma pembangunan di Indonesia masih mengabaikan laut sebagai prioritas utama pembangunan.
Kesetaraan Gender. Kesetaraan gender berarti kesamaan peran bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama sebagai sesama manusia. Kesetaraan gender meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Keadilan gender berarti tidak adanya pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Eksistensi Masyarakat Adat. Diskriminasi terhadap masyarakat adat khususnya penganut kepercayaan lokal terus saja terjadi. Parahnya, diskriminasi ini dilakukan secara sistematis, karena negara kerap membuat berbagai kebijakan publik dalam bentuk UU yang terus mendiskriminasi masyarakat adat. Seperti pengabaian atas pengakuan agama dan kepercayaan yang mereka anut. Pemerintah masih melanggengkan pengakuan terhadap “agama resmi dan tidak resmi” yang memarginalkan kelompok masyarakat di luar enam agama yang difasilitasi oleh negara (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan yang baru diresmikan, Khonghucu). Selain itu, persoalan eksistensi kehidupan masyarakat adat juga sering digusur oleh kepentingan pemodal yang ingin mengeksploitasi tanah-tanah adat.
Syarat Lomba
Diikuti oleh Peserta Perorangan. Baik pelajar SMA, SMK atau yang setingkat dan mahasiswa (D3/S1).
Tulisan berbentuk esai dan belum pernah dipublikasikan.
Panjang tulisan maksimal 8.000 karakter (termasuk spasi) tidak termasuk halaman yang menjelaskan identitas peserta. Spasi rangkap dengan tipe huruf Times New Roman dengan font size 12.
Pengiriman tulisan
Tulisan dikirim via pos ke alamat: Jl. Tebet Barat Dalam VII No. 19 Jakarta Selatan 12810, atau melalui email ke lombaesai@anbti.org
Mencantumkan kode “Penulis” pada amplop luar di bagian kiri atas
Batas waktu penerimaan tulisan di panitia pada 2 Juli 2010 cap pos.
Tulisan disertai nama penulis, fotokopi bukti diri (KTP/Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa), alamat lengkap sekolah/rumah, serta nomor telepon (sekolah/rumah/handphone).
Pemenang dan hadiah
Panitia menetapkan Juara I, II, dan III pada masing-masing kategori (pelajar dan mahasiswa). Juara I, II, III masing-masing akan mendapatkan tabungan sebesar Rp 10 juta, Rp 7,5 juta, dan Rp 5 juta (pajak ditanggung panitia).
Pengumuman tiga puluh penulis terbaik akan ditampilkan di www.anbti.org pada 24 Juli 2010.
Tiga puluh penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa, masing-masing 15 orang) akan mendapatkan pelatihan penulisan dan paket wisata ke Yogyakarta.
Penentuan pemenang lomba (Juara I, II, dan III) akan diumumkan pada 28 Oktober 2010 dan ditampilkan dalam situs web ANBTI, www.anbti.org.
Karya pemenang lomba dan 30 penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa) akan diterbitkan dalam sebuah buku.
Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.
Juri
Dewan juri terdiri dari:
- Ignatius Haryanto, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan
- Ayu Utami, Novelis
- Ratna Hapsari Rudjito, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI)
Keterangan Lebih lanjut klik di sini
0 comments:
Post a Comment