21 November 2010

Positif Negatif Kandangan


Kota Kandangan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang penduduknya terkenal pemberani. Sehingga anak yang terlahir di tanah ini akan berpontensi menjadi seorang jagoan :-D dan disegani oleh orang-orang luar kabupaten.

Kandangan sangat akrab dengan simbol “Kandangan Cing’ae” maksudnya kandangan di simbolkan sebagai kucing, di mana binatang yang sering berkelahi apabila ada yang tersakiti. Binatang kucing ini tidak hanya terus-menerus berkelahi tapi ada kalanya juga suka bermain. Sifat seperti itu menggambarkan bahwa warga Kandangan orangnya terkenal senang bergaul dan ramah. Mungkin karakter seperti itulah yang membuat warga kandangan disimbolkan dengan kucing.

Kadang aku merasa bangga dengan julukan “Kandangan The Land of Warrior” yaitu tanah kandangan merupakan tanah dimana lahirnya orang-orang yang disebut pahlawan. Konon katanya, pahlawan-pahlawan jaman dahulu itu kebanyakan berasal dari kota dodol ini.

Tapi jaman sekarang, kandangan masih dikenal dengan sosok pemberani dan pahlawannya, buktinya banyak aku bertemu dengan warga kandangan di daerah lain dengan profesi sebagai pahlawan. Pahlawan yang aku maksud adalah suatu pekerjaan yang tugasnya melindungi dan membuat suasana menjadi aman, dan menjauhkan dari keributan. Banyak warga kandangan yang aku temui di luar daerah berprofesi sebagai Satpam, polisi, pegawai negeri, dan lain-lain sebagainya.

Yang ingin aku tekankan adalah profesi sebagai satpam, banyak aku bertemu satpam di luar kandangan setelah ditanya dari mana asalnya ternyata berasal dari daerah yang sama dengan aku, yaitu Kandangan kotaku manis, di ibaratkan kita harus memilih tiga buah tempat antara Roma, Paris, dan Kandangan maka Kandanganlah yang akan dipilih karena rasa dodolnya semanis Roma dan Paris (hahaha, delcious).

Dibalik semua kebanggaan itu tersimpan kekecewaan yang begitu dalam. Walaupun tidak semua orang memiliki sifat pahlawan tapi semua warga dicap secara absolute. Ini merupakan berita dan mimpi buruk bagiku karena setiap pelamar asal Kandangan yang pengin kerja di suatu perusahaan domestik maupun perusahaan asing akan kesulitan dan sangat sulit menghadapi berbagai tes untuk masuk dan bergabung diperusahaan tersebut untuk memposisikan diri sebagai karyawan ataupun manajer. Tetapi tidak untuk Satpam.

Aku tidak mengerti dengan semua ini, apakah karena warga kandangan itu tidak memiliki skill yang setara dengan warga lain.

Jadi kesimpulannya, dalam pergaulan aku bangga jadi warga kandangan. Tapi dalam karir aku berusaha menutupi identitasku. Tapi tidak sepenuhnya, karena aku ingin membuktikan bahwa warga kandangan tidak semuanya berperilaku onar, rusuh, dan lain sebagainya.

3 comments:

Kandangan kota serambi Palestina, serambi Al-Aqsa, serambi Al-Quds dan serambi Baitul Maqdis

Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat, hikayat, legenda, situs sejarah dan situs prasejarah kandangan, hulu sungai selatan, kalimantan selatan seperti Situs pemukiman hunian kuno manusia prasejarah di situs jambu hilir padang rasau dan situs jambu hulu sungai tatau, Sang maharaja sukarama dan raja-raja dari kerajaan negara daha, perebutan tahta pangeran samudera dengan pangeran tumenggung, legenda raja gubang dan raja bagalung kerajaan bakaling, datu panglima amandit, datung suhit dan datuk makandang, datu singa mas, datu kurba di sungai paring dalam, datu ramanggala di ida manggala, datu rampai dan datu parang di baru sungai raya, datu ulin dan asal mula kampung ulin, datu sangka di papagaran, datu saharaf parincahan, datu putih dan datu karamuji di banyu barau, legenda batu laki dan batu bini di padang batung, legenda gunung batu bangkai loksado, datu ning suriang pati di gambah dalam, legenda datu ayuh sindayuhan dan datu intingan bambang basiwara di loksado, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabu di kalumpang, datu baritu taun dan datu patinggi di telaga langsat, legenda batu manggu masak mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari datu awang sukma di hamalau, kisah gunung kasiangan di simpur, kisah datu kandangan dan datu kartamina, datu hamawang dan datu balimbur serta sejarah mesjid quba, tumenggung antaludin, tumenggung mat lima dan tumenggung mat jingga mempertahankan benteng gunung madang, datu ali kangsa dan datu ali syahid di durian rabung, panglima bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di luk loa, datu singa karsa dan datu ali ahmad di pandai, datu buasan dan datu singa jaya di hampa raya, datu haji muhammad rais, datu ali akbar dan datu jaya pati di bamban, datu gulama di sungai paring, datu janggar dan datu janggaran di malutu, datu bagut di hariang, sejarah mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam tumenggung kartawedana, datu haji sahid dan datu haji said, datu taniran di angkinang, datu balimau di kalumpang, datu daha, datu kubah dingin, makam habib husin di tengah pasar kandangan, kubur habib ibrahim nagara dan kubah habib abu bakar lumpangi, kubur enam orang pahlawan di ta’al, makam keramat bagandi, kuburan tumpang talu di parincahan, pertempuran garis demarkasi dan kubur Brigjen H.M. Yusi di karang jawa, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan letnan dua Ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi IV ALRI oleh pejuang-pejuang kandangan yang banyak tersebar di banua amandit yang dipimpin Brigjend H. Hasan Basery di telaga langsat, karang jawa, jambu, bagambir, mandapai, padang batung, ni’ih, simpang lima, tabihi, munggu raya dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan kalimantan.
Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More