merupakan cerminn dari keberhasilan pembangunan yang di lakukan di Kabupaten HSS.
Nah, untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu daerah faktor ekonomi bukanlah salah satu faktor independen. Pasalnya
masih dipengaruhi oleh faktor lain. Seperti pendidikan dan kesehatan.
Bupati juga menyebutkan perekonomian tidak dapat dik embangkan jika pendidikan (SDM) yang dimiliki tidak dapat ditingkatkan.
Hal serupa juga tidak bisa dilakukan jika tidak adanya kesehatan yang memadai pada masyarakat. Ketiga faktor ini, memiliki
kaitan yang saling mendukung dimana ketiganya merupakan bagian dari yang tidak terpisahkan dari pembangunandi Kabupaten.
Menurut Safi'i keberhasilan suatu pembangunan dan kemakmuran suatu masyarakat, merupakan cita-cita semua pemerintahan. Pada
umumnya untuk melihat keberhasilan pembangunan, salah satunya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Brotu (BDRB).
Dimana didalamnya dapat diketahui aktivitas kegiatan perekonomian masyarakat (Makro Ekonomi).
Ekonomi dapat dilihat dari beberapa indikator. Diantaranya adalah melihat tingkat inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi,
dan beberapa hal lainnya yang dapat menunjang.
Untuk Tingkat inflasi yang ada, orang nomor satu di HSS ini mengatakan sejauh ini sulit diukur. Tetapi dapat dilakukan
ditingkat propinsi. Pasalnya Kabupaten HSS adalah bagian dari propinsi. Perhitungan inflasi adalah dengan mengambili sampel
dari perkembangan rata-rata variabel komponen harga yang diperhitungkan pada semua wilayah bersangkutan.
Sebagai contoh, pada Januari 2010 inflasi Kota Banjarmasin sebesar 0,59 persen. Inflasi terjadi karena adanya keanikkan harga
yang ditunjukan oleh naiknya Indek pada kelompok bahan makanan 0,11 persen menjadi 1,36 persen. Kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar 0,84 persen, sedangkan pada sandang pangan juga dijumpai kenaikan.
Kendati ditingkat propinsi mengalami inflasi, namun ditingkat kabupaten selama kurun waktu 2000 hingga 2009 dipandang
relative sangat stabil. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten yang selalu diatas
rata-rata inflasi Banjarmasin.
Dalam penjelasannya, bupati juga menyampaikan bahwa perkembangan iklim, investasi yang mulai menunjukan perbaikan dapat
dilihat sejak dibukanya peluang investasi di Kabupaten HSS. Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi, maka nilai PDRB HSS pada
tahun 2008 menagalami peningkatan pertumbuhan sebesar 13,47 persen. Dengan nominal sebesar 1,69 triliyun rupiah atau naik
sebesar 0,2 triliyun rupiah. Kenaikan yang cukup signifikan tersebut masih dipicu oleh faktor eksternal yaitu kenaikan
inflasi akibat krisis BBM. Dimana masih mempengaruhi kenaikan harga sehingga berimbas pada kenaikan barang dan jasa.
Sumber: Radar Banjarmasin, edisi Selasa 20 Juli 2010