Kota Kandangan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang penduduknya terkenal pemberani. Sehingga anak yang terlahir di tanah ini akan berpontensi menjadi seorang jagoan :-D dan disegani oleh orang-orang luar kabupaten.
Kandangan sangat akrab dengan simbol “Kandangan Cing’ae” maksudnya kandangan di simbolkan sebagai kucing, di mana binatang yang sering berkelahi apabila ada yang tersakiti. Binatang kucing ini tidak hanya terus-menerus berkelahi tapi ada kalanya juga suka bermain. Sifat seperti itu menggambarkan bahwa warga Kandangan orangnya terkenal senang bergaul dan ramah. Mungkin karakter seperti itulah yang membuat warga kandangan disimbolkan dengan kucing.
Kadang aku merasa bangga dengan julukan “Kandangan The Land of Warrior” yaitu tanah kandangan merupakan tanah dimana lahirnya orang-orang yang disebut pahlawan. Konon katanya, pahlawan-pahlawan jaman dahulu itu kebanyakan berasal dari kota dodol ini.
Tapi jaman sekarang, kandangan masih dikenal dengan sosok pemberani dan pahlawannya, buktinya banyak aku bertemu dengan warga kandangan di daerah lain dengan profesi sebagai pahlawan. Pahlawan yang aku maksud adalah suatu pekerjaan yang tugasnya melindungi dan membuat suasana menjadi aman, dan menjauhkan dari keributan. Banyak warga kandangan yang aku temui di luar daerah berprofesi sebagai Satpam, polisi, pegawai negeri, dan lain-lain sebagainya.
Yang ingin aku tekankan adalah profesi sebagai satpam, banyak aku bertemu satpam di luar kandangan setelah ditanya dari mana asalnya ternyata berasal dari daerah yang sama dengan aku, yaitu Kandangan kotaku manis, di ibaratkan kita harus memilih tiga buah tempat antara Roma, Paris, dan Kandangan maka Kandanganlah yang akan dipilih karena rasa dodolnya semanis Roma dan Paris (hahaha, delcious).
Dibalik semua kebanggaan itu tersimpan kekecewaan yang begitu dalam. Walaupun tidak semua orang memiliki sifat pahlawan tapi semua warga dicap secara absolute. Ini merupakan berita dan mimpi buruk bagiku karena setiap pelamar asal Kandangan yang pengin kerja di suatu perusahaan domestik maupun perusahaan asing akan kesulitan dan sangat sulit menghadapi berbagai tes untuk masuk dan bergabung diperusahaan tersebut untuk memposisikan diri sebagai karyawan ataupun manajer. Tetapi tidak untuk Satpam.
Aku tidak mengerti dengan semua ini, apakah karena warga kandangan itu tidak memiliki skill yang setara dengan warga lain.
Jadi kesimpulannya, dalam pergaulan aku bangga jadi warga kandangan. Tapi dalam karir aku berusaha menutupi identitasku. Tapi tidak sepenuhnya, karena aku ingin membuktikan bahwa warga kandangan tidak semuanya berperilaku onar, rusuh, dan lain sebagainya.