Kuin Floating Market - Banjarmasin

Banjarmasin is one of two floating markets in this planet. To experience Banjarmasin you must take to the river, either by “klotok“ (river bus), or a speedboat for longer trips.

Rumpiang Bridge

Rumpiang is a small village in the Barito riverside. But, now Rumpiang is also a name for a big size bridge with 753 m length accross the Barito river. The bridge constructed to shortcut an access from Banjarmasin to Muarabahan.

Me and My Cats

I had many of cats in my home town. I grew up them cuz they were my lovely pets.

The Real World

I am The Captain of an oil tanker that travels through your veins, when you are lying half asleep in your room, unaware if it is midnight or afternoon.

Fire and Ice Collide

Reality is a lovely place but I wouldn't want to live there. From green belt balcony, the wildfires look so pretty. To the ruby redwood tree, and to the velvet climbing ivy, panited all mahogany, I'd never leave if it were up to me

13 April 2011

Kisah Penebang Pohon

Satu hari aku memposting tentang waktu ku yang entah kemana hilangnya dan aku merasa terjabak dalam rutinitas, tiba-tiba tidak sengaja aku membaca sebuah file yang tersimpan di hardisk PC ku. Berikut isi dari file tersebut:

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum p erna h ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan? pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, Kapan terakhir kamu mengasah kapak?

Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga, kata si penebang.

Nah, di sinilah masalahnya.. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja! perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu Istirahat bukan berarti berhenti.

Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru! (tono)

12 April 2011

Dimana Waktu Luangku?

Aku merasa, aku tidak punya waktu luang lagi sejak aku jadi sok sibuk. Sekarang bukan pura-pura sibuk lagi, tapi kesibukan itulah yang menuntut diriku. Ngurus ini, ngurus itu, antar ini, antar itu, rapat disini, rapat disana, semuanya memeras waktu ku dan aku terpaksa harus mengorbankan sesuatu yang berharga dalam hidup ini.

Parahnya lagi, teman-teman ku menganggap aku orang yang tidak peduli lagi dengan mereka. Karena jarang ngumpul-ngumpul dengan mereka. Disisi lain, aku sangat merindukan mereka.

Ini benar-benar menjadi beban, entah aku yang tidak bisa mengatur waktu atau apa. Tapi bagaimanapun caraku mengatur waktu, tetap saja kesibukan itu menuntut waktu ini. Seakan-akan mereka selalu ada disekelilingku yang menunggu antriannya untuk menguras waktu ku.

Tapi aku tidak akan membiarkan mereka (kesibukan) itu menghancurkan nilai akademis dan mimpi-mimpi yang sudah tergambar sangat tidak jelas dalam pikiranku.

Aku hanya ingin bertanya kepada diriku, kapan aku bisa menikmati waktu luang ku hingga aku merasakan kebebasan dan, tanpa beban sama sekali.

11 April 2011

Kodok-kodok Berisik


Hari yang melelahkan membuat aku pengin cepat-cepat istirahat. Tapi ada sesuatu hal yang harus diselesaikan sehingga keiginan itu mesti ditunda.

Setelah semua pekerjaan selesai, tiba-tiba rasa itu menyerang kembali yaitu rasa sakit kepala. Ini memang sudah menjadi kebiasaan selalu setia menemani usai kerja keras. Tapi malam ini tidak seperti biasanya.

Ada sesuatu yang membuat aku makin insomnia dan merasa jengkel. Suara kodok disamping kamar kos ku sangat menggangu. Suaranya seperti pakai pengeras suara saja.

Sudah jatuh, ditimpa tangga pula. Mungkin kata-kata itu lebih cocok untuk tema malam ini. Tulisan ini ditulis dalam kegelapan karena aku ingin cepat-cepat tidur jadi aku matiin saja lampunya.

Berharap cepat tidur. Tepat jam 11.09 pm akhirnya berhenti juga tu kodok berteriak. Entah sedang berdo’a menunggu hujan lagi atau bersyukur karena hari ini diturunkan hujan. Ah... mana aku tahu apa maksud mereka. Yang penting suaranya sudah mulai reda hingga suasana jadi hening kembali.

Sebentar lagi aku akan menutup laptop ku untuk tidur, tidur dalam kegelapan malam yang cukup tenang.

Good night...!

08 April 2011

Tak Tahu Siapa Dirinya

Kadang untuk bisa mengenal seseorang lebih dalam itu agak sulti karena pemilu adaptasi dan pendekatan. Tapi bagaiman jika dengan dirinya sendiripun tidak kenal? Sungguh keterlaluan.

Peristiwa diatas memang sering terjadi didalam diri manusia yang tidak sempurna ini. Mungkin karena dia tidak mampu mendeteksi kekuatan apa yang dia miliki, kurangnya kepercayaan diri juga menjadi salahs atu penyebab penyakit tersebut.

Dia perlu perhatian lebih untuk bergerak, tidak cukup hanya dengan kata motivasi saja tapi dorongan-dorongan kuat yang akan mengantarkan kepada dirinya sebenarnya. Sehingga dia akan mampu mengenali siapa dirinya.

Tahap selanjutnya adalah dia harus memanfaatkan apa yang sduah dimilikinya dan terus belajar dari kekurangan-kekurangan yang dimilikinya dengan kata lain melengkapi apa yang seharusnya dimiliki dalam kehidupan ini untuk menuju ke suksesan.

07 April 2011

1st Post in April


Sore itu, tepatnya pada hari kamis tanggal 7 April 2011 aku duduk di kamar kos ku yang baru saja aku tempati sekitar 22 hari yang lalu dengan sebuah netbook yang selalu menemaniku belajar, bermain, menulis, dan melakukan segala hal yang berhubungan dengan aktifitas komputer. Di telingaku terpasang sebuah headphone yang baru saja aku beli kemarin, lagi-lagi pada waktu sore hari aku membelinya. Ketika pulang dari rumah teman usai mengerjakan tugas-tugas kuliah.

Dari headphone itu, mengalir sebuah alunan musik yang dibawakan oleh seorang vocalis dari sebuah kota kecil bagian selatan Minnesota. Dari ujung kabel headphone, musik tersebut mengalir menuju telingaku dan dikirim lagi ke pikiranku dengan bahasa yang tidak asing lagi bagiku. Karena hampir setiap hari aku mendengarkannya. Aku baru saja sadar bahwa aku sekarang menyukai musik yang diiringi dengan lagu berbahasa seperti lagu yang sedang aku dengarkan sekarang. Tentu saja ada alasannya.

Alasannya tidak lain adalah karena aku ingin mempelajari bahasa tersebut. Orang-orang bilang, jika kita ingin bisa berbicara maka sering-seringlah mendengarkan. Dengan mendengarkan lagu tersebut maka secara otomatis kita juga belajar melatih pengucapan-pengucapannya atau lebih dikenal dengan pronounciation.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More